KLIKFAKTA38 – Jakarta, 14 Oktober 2025 — Ketegangan ekonomi antara Amerika Serikat dan Cina kembali meningkat setelah kedua negara saling menaikkan tarif impor untuk berbagai komoditas strategis, termasuk produk teknologi, baja, dan pertanian. Namun di tengah panasnya perang dagang dua raksasa ekonomi dunia itu, Indonesia justru melihat peluang.
Menteri Keuangan Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan terjebak dalam konflik ekonomi dua negara tersebut. Dalam konferensi pers di Jakarta, Purbaya mengatakan, “Tidak ambil pusing mereka ribut, kita cuan!”, yang disambut tawa para jurnalis di ruang media, Senin [13/10].
Menurut Purbaya, ketegangan dagang antara Beijing dan Washington justru membuka ruang baru bagi Indonesia untuk memperluas ekspor dan menarik investasi.
“Banyak produsen global yang mulai mencari lokasi alternatif di Asia Tenggara. Kita siap menampung investasi yang keluar dari Cina maupun AS, terutama di sektor manufaktur dan logistik,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah mempercepat insentif pajak dan penyederhanaan izin industri guna memanfaatkan momentum ini. Kementerian Keuangan juga bekerja sama dengan Kementerian Investasi untuk memastikan stabilitas fiskal dan kemudahan berusaha tetap terjaga.
Sementara itu, para analis ekonomi menilai langkah Indonesia cukup strategis. “Perang dagang AS–Cina bisa jadi ‘angin segar’ bagi Indonesia jika mampu memosisikan diri sebagai hub industri netral,” kata ekonom Universitas Indonesia, Dimas Pratama.
Kendati demikian, Purbaya tetap mengingatkan agar pemerintah tidak terlena. “Kita boleh cuan, tapi harus hati-hati. Dunia sedang tidak stabil, dan setiap peluang datang dengan risikonya,” ujarnya menutup pernyataan.
Dengan situasi global yang dinamis, Indonesia berupaya menjaga keseimbangan antara keuntungan jangka pendek dan ketahanan ekonomi jangka panjang.













