KLIKFAKTA38 – Bandung, Pemerintah pusat serius dorong ekonomi desa lewat koperasi. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyebut Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) bakal dapat suntikan modal hingga Rp3 miliar per unit. Tapi catat: ini bukan hibah, melainkan pinjaman lunak dengan tenor enam tahun.
“Ini bukan bagi-bagi uang gratis. Ini plafon pinjaman. Enam tahun harus dikembalikan,” tegas Zulhas dalam acara deklarasi percepatan pembentukan KDMP Provinsi Jawa Barat di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kamis (15/5/2025).
Zulhas menjelaskan, dana yang cair akan disesuaikan dengan kebutuhan koperasi dan hasil verifikasi. “Kalau ajukan bangun gudang Rp1 miliar, tapi hasil verifikasi cuma layak Rp200 juta, ya itu yang keluar. Semua profesional dan transparan,” katanya.
Lewat Inpres No 9 Tahun 2025, pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 koperasi aktif dan sehat sebagai kekuatan ekonomi rakyat. Total dana yang digelontorkan mencapai Rp250 triliun, demi membangun ekosistem ekonomi berbasis desa.
Enam Fungsi Utama Koperasi Merah Putih:
1. Memotong rantai pasok sembako dari produsen langsung ke warga
2. Jadi agen distribusi LPG 3 kg
3. Distributor alat dan mesin pertanian (Alsintan)
4. Pengelola gudang & penyewaan alat pertanian
5. Agen BRILink/BNI dan penyalur KUR bunga ringan
6. Mitra Bulog beli gabah dan jagung
Koperasi juga boleh buka apotek atau pos kesehatan agar warga tak perlu ke kota untuk berobat ringan. “Kooperasi ini akan menghapus tengkulak dan rentenir di desa. Ini ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Diawasi Satgas, Rampung Sebelum Oktober 2025
KDMP akan dibentuk oleh pemerintah desa, baik koperasi baru maupun penggabungan koperasi lama. Kepala desa bertindak sebagai Ketua Dewan Pengawas secara ex-officio. Pemerintah juga akan kirim 2–3 tenaga pendamping ke tiap koperasi.
Untuk pengawasan, dibentuk Satgas sampai tingkat kabupaten/kota. Target: pembentukan koperasi selesai sebelum akhir Juni 2025, diumumkan serentak 12 Juli 2025, dan mulai aktif penuh 28 Oktober 2025.
Deklarasi di Jawa Barat ini dihadiri sekitar 6.000 peserta secara hybrid dari berbagai daerah.











